Layang-layang Mang Odang
Layang - layang Mang Odang berbentuk belah ketupat. Terbuat dari kertas minyak berwarna bening. Harganya cukup murah. Hanya dua ribu rupiah. Walaupun begitu, layang - layang Mang Odang jaminan mutu.
“Cukup kuat kalau sekedar untuk diadu. Apalagi kalau hanya disimpan di lemari baju,” canda Mang Odang sekali waktu.
“Layang - layaaang…” Teriak Mang Odang.
Mang Odang menawarkan layang - layang, pada setiap orang yang berlalu lalang. Tapi hingga sore menjelang, tak satupun pembeli yang datang, membeli layang - layang Mang Odang.
Saat Mang Odang hendak membereskan dagangannya, seorang ibu datang bersama anaknya.
“Zia mau yang ini?” Tanya sang ibu pada anaknya.
Anak yang bernama Zia memandang layang - layang yang ditunjuk ibunya.
Mang Odang tersenyum.
“Mau yang ini? Bagus, lho. Terbangnya tinggi. Talinya kuat, tak mudah putus,” kata Mang Odang. Dalam hati ia berharap anak itu mau membeli layang - layangnya.
“Nggak ah, Bu. Layang - layangnya polos begitu. Aku mau yang ada gambar Spongebobnya,” ujar anak itu, sambil menggamit lengan ibunya. Mereka pergi meninggalkan Mang Odang beserta dagangannya.
Mang Odang terpana. Komentar anak bernama Zia tadi membuatnya menyadari sesuatu. Ditatapnya layang - layangnya satu persatu.
“Aha! Sekarang aku tahu penyebab sepinya pembeli layang - layangku!” Mang Odang menjentikkan jarinya.
Setelah membereskan dagangannya, Mang Odang pun bergegas pulang.
Keesokan harinya, Mang Odang tampak sibuk di belakang rumahnya. Beberapa kaleng cat aneka warna telah ia siapkan. Kemudian, dengan menggunakan kuas, Mang Odang pun mulai menggambar di atas layang - layang.
Wow! Lihatlah, layang - layang Mang Odang menjadi sangat indah sekarang! Ada yang gambar pemandangan, buah buahan, aneka jenis hewan, kendaraan, tokoh kartun, bahkan tokoh pewayangan!
“Mang, beli layangan!” Ujar seorang anak.
“Aku yang itu ya, Mang!” Kata anak yang lain.
“Aku mau yang gambar Gatot Koco!”
“Aku suka yang gambar Batman!”
Anak anak berlarian di lapangan. Angkasa dipenuhi aneka warna layang - layang buatan Mang Odang. Mang Odang menyaksikan dengan senyum mengembang. Ia senang, layang - layangnya kini kembali disukai pelanggan.